Powered By Blogger

Senin, 30 Januari 2012

Kepada siapa agama itu sebenarnya???????


Inilah sebenarnya yang menjadi pertanyaan!!! Apabila Nabi-nabi itu semua dari Tuhan, mengapa ajaran-ajaran mereka itu berbeda-beda? Apakah Tuhan mengajarkan soal-soal yang berbeda pula? Orang biasa sajapun akan berusaha tetap kepada apa yang diajarkannya dalam waktu dan tempat yang berbeda-beda. Jawaban pertanyaan ini adalah bahwa bila keadaan itu tetap sebagaimana biasa, maka adalah tidak perlu dikeluarkan petunjuk yang berbeda-beda. Tetapi sewaktu keadaan itu sudah berubah, adalah suatu kebijaksanaan bahwa ajaran itu harus berbeda-beda. Pada masa Adama a.s. umat manusia itu hidup dalam satu tempat, oleh karena itu maka ajaran yang coraknya satu itu telah mencukupinya. Hingga zaman Nabi Nuh a.s. umat manusia itu hidup dalam tempat-tempat yang terpencil. Setelah Nuh a.s. inilah,, maka umat manusia itu merata di pelbagai dunia ini. Sampai kepada Nabi Muhammad saw, yang memberikan ajaran untuk menyatakan bahwa Tuhan itu Esa, tuhan berhak disembah, yang memberikan petunjuk kepada semua golongan umat manusia disemua negeri dan bukan untuk satu golongan tertentu.
Kenyataan umat manusia dewasa ini terbagi atas pelbagai agama. Dari kenyataan ini dapat diibaratkan sebagai sebuah sungai yang mempunyai beberapa anak sungai, tetapi akhirnya menjadi satu sungai yang besar dan mengalir dalam laut dan disitulah kebagusan dan kemegahannya kelihatan. Tujuan akhir yang menyempurnakan hukum yang sebenarnya adalah suatu hukum yang memberikan suatu pencerahan, petunjuk dan keterangan permasalah dan pembahasan mengenai semua aspek dalam semua kehidupan orang-orang, Muhammad saw, membawa sebuah hukum dari Tuhan yang berupa kitab Alquran. Membuktikan tentang ke esaan Tuhan dan mengajarkan satu tujuan agung penghabisan yaitu islam, yang untuk tujuan itu manusia itu diciptakan; apabila Alquran tidak membawa ajaran ini, maka ajaran dari nabi manakah yang akan menerangkan? Sudah barang tentu bukanlah kitab injil, karena injil hanya membicarakan soal Tuhan anak cucu israil.  Juga bukan ajaran nabi Isa a.s. karena isa sendiri bukanlah seorang nabi untuk semua umat manusia. Ia sendiri menyatakan;
“ jangalah kamu sangkakan Aku datang hendak merombak hukum torat atau kitab nabi-nabi: bukanya Aku datang hendak merombak, melainkan hendak menggenapinya. Karena sesungguhnya Aku berkata kepadamu, sehingga langit dan bumi lenyap, satu noktah atau satu titikpun sekali-kali tiada akan lenyap daripada hukum Torat itu sampai semuanya jadi”. (Matius 5:17, 18)
Juga bukan kitan yang dibawa Zoroaster, karena kitab itu mengajarkan bahwa petunjuk Tuhan hanya diberikan kepada bangsa Iran belaka. Juga bukan kitab Weda, karena para rishi mengajarkan keharusan adanya hukuman menuangkan timah yang mendidih ke dalam telinga orang-orang sudra, - penduduk india asli- yang berani mendengarkan bacaan kitab weda. Juga bukan Buddha, karena sekalipun kepercayaan tentang Buddha itu tersiar ke negeri Tiongkok setelah Buddha meninggal, tetapi ajaran Buddha itu sendiri tidak pernah melintasi daerah perbatasan India. Oleh karena itu memang sebelum datangnya Nabi Muhammad saw tidak ada seorang nabi yang diutus kepada seluruh umat manusia dan sebelum Alquran, tidak ada sebuah kitab suci yang ditujukan kepada seluruh umat manusia . hanya nabi Muhammad saw yang menerangkan:
“ katakanlah: “ hai manusia, sesuangguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu semua, yaitu Allah yang mempunyai kerajaan langit dan bumi, tidak ada tuhan selain Dia, yang menghidupkan dan mematikan. Karena itu berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya, Nabi yang ummi yang beriman kepada Allah dan kalimat-kalimat-Nya (kitab-kitab-Nya) dan ikutilah dia, supaya kamu mendapat petunjuk”. (QS. Al-A’raaf:158)
Sehingga telah jelas bahwa islam memberikan ruang yang luas untuk semua orang yang ingin mempelajari, menyelidiki, mempercayai dan meyakini sebagai suatu aqidah. Islam memberikan suatu tempat yang universal dan logis, peradaban yang telah berbeda-beda dari zaman lampau sampai saat ini tentu memberikan suatu bentuk pemikiran yang berbeda-beda bagi tiap orang, islam dengan eksistensinya dari awal sampai saat ini tetap memberikan suatu bukti dan petunjuk untuk semua orang dengan tingkat zaman, pemikiran, status, permasalahan yang tidak pernah berubah di dalamnya.
Semoga bermanfaat dan dapat ditarik kesimpulan yang tidak merendahkan agama lain. Hanya suatu bentuk pembelajaran dan pengertian yang membutuhkan pencernaan dan pemahaman untuk yang berpikir. Wassalam... DORA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar